selamat datang di agenda harian kheisya illiyyana jadiid

About Me

Selasa, 21 Oktober 2008

Dikala semua terlelap…

Aula barat NH,22 Oktober 2008
Dikala semua terlelap…
Jam 00.52 WIB


Itulah aku, dikala yang lain dah pada tidur aku belum mampu memejamkan mata. Waktu sisa yang ada kucoba kuhabiskan untuk tilawah, mencoba mengenal lebih dekat dengan Alqur’an. Agar aku bisa mencintainya dan bisa terus bersamanya disetiap waktuku....

Ribauan langkah kau tapaki...
Plosok negeri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman tuhan-Mu

Terik matahari...
Tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai tak runtuhkan asamu
Raga kan terluka tak kecilkan nyalimu
Fatamorgana dunia tak silaukan pandangmu


Diiringi nasyid yang menyentuh hati sang murabbi kucoba melakukan intropeksi diri....astaghfirulloh haladziim....betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia. Ilahi Rabbi malu saya dengan saudara saya yang bisa meraup semua ladang amal. Tetapi aku? Aku belum mampu melakukan itu....semoga amalan sedikit ini bisa menjadi pemberat timbangan di yaumul akhir nanti.

Teringat apa yang disampaikan oleh seorang al akh yang tadi sempat presentasi tentang infak orang tua mahasiswa (iom) yang disampaikan oleh akh junaedul: ada 2 kalimat yang saya rekam dan saya abadikan di buku agenda jihad khesiya illiyyana jadiid yang beliau tukil dari seseorang juga, cukup bagus memang. Ni dia kata-katanya :
1. Kita tidak pernah tahu amalan apa yang diterima dalam seambrek aktfitas kita, maka dari itu ketika kesempatan untuk berfastabikhul khairat maka optimalkan!!!
2. Kita akan malu, kalau kita minta uang untuk diri sendiri. Tetapi jangan pernah malu untuk meminta hak orang lain untuk menegakkan dienulloh ini. Subhanallah....

Tubuh ini terlalu penat..
Inginku sesekali memanjanya,karena dia juga perlu dijaga
Karena ini amanah bukan??
Akhirnya kumatikan laptop dan bismika allahumma.....kupanjatkan.
Agar nanti bisa berkhalwat dengan-Nya, disepertiga malam.
Sebelum tidur kucoba membuka kembali buku hadist arba’in Imam Nawawi yang setia menemaniku tak pernah lepas dari tasku, sayang kalau tidak dibaca, hatikupun tertambat pada hadist yang ke-18. Hadits yang telah kuhafal waktu duduk dibangku tsanawi dulu. Tetapi aku baru tahu tafsirnya saat ini....

” Dari abu dzar, jundub bin junadah, abu ’abdurrahman,Mu’adz bin jabal, dari rasululloh SAW beliau bersabda:“ Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada, dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya, dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik.“ ( H.R Tirmidzi, ia berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain hasan shahih)

Riwayat hidup abu dzar itu banyak. Ia masuk islam ketika rasululloh SAW masih di Makkah. Dan beliau menyuruhnya kembali kepada kaumnya. Namun ketika Rasulullah SAW menyaksikan tekadnya untuk tinggal di Makkah bersama beliau, maka Rasululloh SAW tidak mampu mencegahnya.

Sabda Rasulullah SAW kepada Abu dzar ” Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada, dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan,pasti akan menghapuskannya.” hal ini sejalan dengan firman Allah :

” Sesungguhnya segala amal kebajikan menghapus segala perbuatan dosa” ( Huud (11):114)
Sabda beliau ” Bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik” maksudnya bergaulllah dengan manusia dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila diperlakukan oleh mereka dengan cara sepertii itu. Ketahuilah bahwa yang paling berat timbangannya di akhirat kelak adalah akhlaq yang paling baik. Rasulullah SAW bersabda:
”Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan yang paling dekat kepadaku posisinya pada hari kiamata adalah orang yang paling baik akhlaqnya di antara kamu” (HR.Tirmidzi, Ahmad no 17066, Thabrani dan Ibnu Hibban)

Akhlaq yang baik adalah sifat para nabi, para rasul dan orang-orang mukmin pilihan. Perbuatan buruk hendaklah tidak dibalasa dengan keburukan, tetapi dima’afkan dan diampuni serta dibalas dengan kebaikan.

Wallahu ’alam bi showab wa astagfirulloh....

Jumat, 10 Oktober 2008

Surat Cinta Dari Yang Tercinta….

Surat Cinta Dari Yang Tercinta….

Assalamu’alaykum….dek, dek itanya ada” suara yang tidak asing lagi kutangap dari balik pintu depan kosku. Lembut sekali…

Ada mbak…mbak itanya dikamar, diketuk saja” suara vina dengan khasnya yang keraspun, mempersilahkan masuk.

Akupun yang berada didalam kamar meraba-raba, tumben pagi-pagi ada yang mencariku aku yang tadinya ketiduran habis tilawah segera bangkit. Kode suara yang kutangkap segera kuterjemahkan dan kucocokkan dengan pemilik yang kiranya”pas”. Nama-nama seperti mba xxx ( Murabbiku), ukh xxx (teman LQ), pun menjadi nominasinya. Sebelum mengetuk salam pintu kamarku, akupun mendahuli untuk segera beranjak membukakan pintu untuk menjawab rasa penasaran di dada. Siapakah dia??

Dubraks!!!Kaget jelas..Dibalik pintu ada seulas senyum yang mengembang, sungguh khas!, “ senyum mbak fenty….sang mas’ulah jaringan muslimahku di puskomda solo raya”. Senyum yang mempesona memang, akupun belum bisa menjiplak senyum mbak fen…. Beliau benar-benar mengamalkan senyum ala ustadz sholikin abu izzudin dalam berbagai ceramahnya 227, 2 cm ke kanan, 2 cm kekiri dan tahan 7 menit. Hayo dipraktikkan. Bisa nggak? Susah memang….tetapi sangat mudah bagi mbak fen, karena itu telah menjadi kebiasaan yang melekat untuk selalu tersenyum.

Kamarku memang tak luas kira-kira hanya berukuran 3*3.5, ditambah dengan barang-barang yang seambrek . karena kurang pandai menata kamar akibatnya tak ada ruang kosong lagi kecuali depan komputer. Akupun kebingungan mempersilahkan mbak fen untuk duduk. Mbak fen ternyata berinisiatif sendiri untuk duduk di kasur. Ya sudah, akupun mengikutinya.

“ Minal aidzin wal faidzin ya dek….” Diapun spontan menjabat tangan dan memelukku.

iya mbak sama-sama, wong tuwo memang kathah luputnya….hehe”balasku sambil cekikikan tak karuan. Aku memang senang mengaku-ngaku lebih tua dari orang lain, bukan sindiran untuk mbak fen, kata-kata itu keluar tapi memang aku pengin yang lebih tua. Dan tak lama kemudian beliau menyampaikan maksud kedatangannya. Diambilnya dari dalam tas beliau secarik kertas yang dilipat cantik dan berhiaskan pita biru disudut lipatanya (akupun belum bisa melipat kertas ala mbak fen, creative memang beliau) dan dicari-cari kertas yang bertuliskan “dear ita”. E..balada g ada ternyata! Entah mbak fen yang lupa g buat untuk ita atau memang ketlisut. Sedih ibu……(hehe..ceritanya teriak sambil terisak). Sebagai penawar kekecewaanku kemudian beliau menyodorkan kertas yang bertuliskan “dear fenty”. “ Dek…pakai punya mbak ya…yang penting kan isinya toh?punya dek ita kok g ada ya?” Tambahnya. “ Toh….” Jawabku dalam hati, lha pertanyaannya iya toh?hehe. Ingin rasanya aku marah-marah ma beliau, masak staff kesayangan sampai terlupakan gimana toh? Hehe..bercanda mbak, peace nggih!!!. Akupun tak sabar untuk membaca surat cinta itu, tetapi niatanku terhenti karena mbak fen melarangku. “ Masak baca surat cinta, ada orang yang ngasih” katanya. “ iya mbak..” aku hanya bisa mengangguk. Beliau juga menyampaikan kalau ahad pekan ini mau mengadakan agenda halal bi halal yang mengambil waktu mabit di NH, waduh padahal ahad ana sendiri sudah ada agenda kencan dengan kakandaku tercinta yang mau mudik untuk yang ke-2. Emang kandaku ikhwan tangguh kaya adeknya.he..he…dari Jakarta pulang 2X dalam sepekan. Setelah lumayan panjang lebar bercerita, mbak fenpun berpamitan. Aha…akupun segera menutup pintu, dan mencari posisi paling PeWe untuk membaca surat cinta dari saudariku yang tercinta itu. Bismillahirrahmaanirrahiim…

AKAN KITA TUNJUKKAN….

Tiba-tiba…mata ini penuh dengan genangan air mata

Berjatuhan dengan derasnya….

Ternyata…Ia hanya ingin menyuarakan gejolak hati seorang manusia

Hati yang penuh penyesalan dalam

Hati yang gelisah karena menyia-nyiakan waktu yang dia punya

Astaghfirullahal’adzim….

Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah yang berlimpah pada kita….Sesungguhnya Ia telah menempatkan kita pada satu ruang dan masa dimana kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan dalam kebaikan. Satu ruang yang tak mudah terusik oleh riuhnya kepentingan pribadi tetapi lebih kepada kepentngan umat. Subhanaalloh, tidaklah itu kita sadari sebagai sebuah scenario Allah yang indah, bukan hanya kebetulan semata.

Ramadhan telah berlalu, sudahkah Ramadhan telah membawa pada insane muttaqin? Tanyalah pada hti nurani kita. Suara hati nurani kita adalah petunjuk nyata dari Allah SWT. Karena suara hati nurani kita adalah hati yang disinari keimanan. Hati yang siap memberikan keputusan yang adil dan bertanggung jawab atas setiap perilaku kita. Jika kita telah melakukan amalan-amalan andalan di bulan ramadhan, jagalah ia hingga benar-benar terjaga dan meningkat pada waktu sebelumnya……

Bila kita korelasikan dengan amanah kita di puskomda, sudahkah kita mengevaluasi diri? Marilah menatap dengan lebih tajam, merasakan dengan lebih dalam, perlebar pendengaran kita, apa kata orang tentang kita (baca :PUSKOMDA TERCINTA)…Mungkin dengan begitu kita bisa mengetahui dengan lebih jelas siapa kita, dimana posisi kita, dan seberapa besar harapan orang-orang di sekitar kita terhadap kita.

Tak terasa sudah hamper satu tahun kita lalui bersama di wajihah ini. Ketika diibaratkan kereta, sudah berapa stasiun pemberhentian yang kita lewati. Ketika di awal kita melisankan lidah ini untuk membersamai puskomda, maka pada saat itu kita telah menerima amanah Allah yang kemudian akan kita pertanggungjwabkan di hadapan-Nya kelak. Ketika itu kita mempunyai komitmen untuk menuju satu tujuan dengan sekian banyak harapan besar yang kita impikan. Namun di tengah perjalanan mulai terlihat seberapa banyak orang tergoda pada pemandangan sementara atau yang dengan sedemikian banyak alasan turun pada stasiun-stasiun sebelumnya. Coba sekali lagi lihatlah orang-orang disekitar kita. Kiranya ialah yang masih setia menjadi teman sejati, teman seperjuangan, teman sepenanggungan untuk mengarungi waktu yang masih tersisa di puskomda ini.

Kita berada di puskomda hanya sebentar, cukup satu tahun saja. Dari sekian banyak kerja yang kita lakukan, apakah kerja kita sudah sesuai dengan harapan atau belum? Sudahkah semua personal merasakan pahit-manisnya perjuangan atau belum? Sudahkah teman-teman LDK di luar sana merasakan manfaat dari keberadaan kita atau belum? Tentunya…pertajam lagi…perdalam lagi…perlebar lagi………….”

Akupun tak mampu melanjutkan surat cinta dari saudaraku tercinta ini. Sungguh sebuah muhasabbah cinta darinya yang benar-benar dalam, yang mampu menembus keangkuhanku hingga akupun tak terpedaya. Aku memang belum melakukan banyak hal untuk puskomda tercinta, banyak ijinnya, banyak meninggalkan sahabatku seperjuangan yang bergelut di medan badar sendirian tanpa aku disisinya. Sungguh! Untuk menangani ranah se-eks karisedenan surakarta ( solo, sragen, wonogiri, klaten, sukoharjo, boyolali) memang bukan hal yang mudah. Butuh orang-orang yang berkomitmen. Syukron ukhti…semoga evaluasi ini jadi ajang perbaikan kinerja ana kedepan, insyaalloh ana akan setia membersamai anti……Ayo bersama tangguhkan diri! Untuk selalu mengepakkan sayap….di medan jihad. Allahu akbar!!

Pintaku ukhti….

Gandenglah diriku saat diri ini mulai lelah

Jangan biarkan bibir ini berkeluh kesah untuk hal yang sia-sia….

Jangan biarkan kaki ini diam, sementara kaki langkahmu sudah jauh di depan

Jangan lelah untuk memberikan muhasabah cinta untuk diri ini

Ajari aku untuk menjadi akhwat tangguh seperti dirimu

Teriring rasa cintaku yang tulus untuk sahabat-sahabatku di puskomda solo raya FSLDK ( mbak fen, mbak helmy, mbak umi, mbak ayu, mbak arum, mbak anif,mbak anggi, ukh Linda, ukh tari, ukh yu2n dll) sungguh ana ukhibuki fillah…..semoga Allah menguatkan punggung kita untuk mampu mengemban amanah ini.

 
Dear Diary Blogger Template