“Assalamu’alaykum….dek, dek itanya ada” suara yang tidak asing lagi kutangap dari balik pintu depan kosku. Lembut sekali…
“
Akupun yang berada didalam kamar meraba-raba, tumben pagi-pagi ada yang mencariku aku yang tadinya ketiduran habis tilawah segera bangkit. Kode suara yang kutangkap segera kuterjemahkan dan kucocokkan dengan pemilik yang kiranya”pas”. Nama-nama seperti mba xxx ( Murabbiku), ukh xxx (teman LQ), pun menjadi nominasinya. Sebelum mengetuk salam pintu kamarku, akupun mendahuli untuk segera beranjak membukakan pintu untuk menjawab rasa penasaran di dada. Siapakah dia??
Dubraks!!!Kaget jelas..Dibalik pintu ada seulas senyum yang mengembang, sungguh khas!, “ senyum mbak fenty….sang mas’ulah jaringan muslimahku di puskomda solo raya”. Senyum yang mempesona memang, akupun belum bisa menjiplak senyum mbak fen…. Beliau benar-benar mengamalkan senyum ala ustadz sholikin abu izzudin dalam berbagai ceramahnya 227, 2 cm ke kanan, 2 cm kekiri dan tahan 7 menit. Hayo dipraktikkan. Bisa nggak?
Kamarku memang tak luas kira-kira hanya berukuran 3*3.5, ditambah dengan barang-barang yang seambrek . karena kurang pandai menata kamar akibatnya tak ada ruang kosong lagi kecuali depan komputer. Akupun kebingungan mempersilahkan mbak fen untuk duduk. Mbak fen ternyata berinisiatif sendiri untuk duduk di kasur. Ya sudah, akupun mengikutinya.
“ Minal aidzin wal faidzin ya dek….” Diapun spontan menjabat tangan dan memelukku.
“ iya mbak sama-sama, wong tuwo memang kathah luputnya….hehe”balasku sambil cekikikan tak karuan. Aku memang senang mengaku-ngaku lebih tua dari orang lain, bukan sindiran untuk mbak fen, kata-kata itu keluar tapi memang aku pengin yang lebih tua. Dan tak lama kemudian beliau menyampaikan maksud kedatangannya. Diambilnya dari dalam tas beliau secarik kertas yang dilipat cantik dan berhiaskan pita biru disudut lipatanya (akupun belum bisa melipat kertas ala mbak fen, creative memang beliau) dan dicari-cari kertas yang bertuliskan “dear ita”. E..balada g ada ternyata! Entah mbak fen yang lupa g buat untuk ita atau memang ketlisut. Sedih ibu……(hehe..ceritanya teriak sambil terisak). Sebagai penawar kekecewaanku kemudian beliau menyodorkan kertas yang bertuliskan “dear fenty”. “ Dek…pakai punya mbak ya…yang penting
AKAN KITA TUNJUKKAN….
Tiba-tiba…mata ini penuh dengan genangan air mata
Berjatuhan dengan derasnya….
Ternyata…Ia hanya ingin menyuarakan gejolak hati seorang manusia
Hati yang penuh penyesalan dalam
Hati yang gelisah karena menyia-nyiakan waktu yang dia punya
Astaghfirullahal’adzim….
Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah yang berlimpah pada kita….Sesungguhnya Ia telah menempatkan kita pada satu ruang dan masa dimana kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan dalam kebaikan. Satu ruang yang tak mudah terusik oleh riuhnya kepentingan pribadi tetapi lebih kepada kepentngan umat. Subhanaalloh, tidaklah itu kita sadari sebagai sebuah scenario Allah yang indah, bukan hanya kebetulan semata.
Ramadhan telah berlalu, sudahkah Ramadhan telah membawa pada insane muttaqin? Tanyalah pada hti nurani kita. Suara hati nurani kita adalah petunjuk nyata dari Allah SWT. Karena suara hati nurani kita adalah hati yang disinari keimanan. Hati yang siap memberikan keputusan yang adil dan bertanggung jawab atas setiap perilaku kita. Jika kita telah melakukan amalan-amalan andalan di bulan ramadhan, jagalah ia hingga benar-benar terjaga dan meningkat pada waktu sebelumnya……
Bila kita korelasikan dengan amanah kita di puskomda, sudahkah kita mengevaluasi diri? Marilah menatap dengan lebih tajam, merasakan dengan lebih dalam, perlebar pendengaran kita, apa kata orang tentang kita (baca :PUSKOMDA TERCINTA)…Mungkin dengan begitu kita bisa mengetahui dengan lebih jelas siapa kita, dimana posisi kita, dan seberapa besar harapan orang-orang di sekitar kita terhadap kita.
Tak terasa sudah hamper satu tahun kita lalui bersama di wajihah ini. Ketika diibaratkan kereta, sudah berapa stasiun pemberhentian yang kita lewati. Ketika di awal kita melisankan lidah ini untuk membersamai puskomda, maka pada saat itu kita telah menerima amanah Allah yang kemudian akan kita pertanggungjwabkan di hadapan-Nya kelak. Ketika itu kita mempunyai komitmen untuk menuju satu tujuan dengan sekian banyak harapan besar yang kita impikan. Namun di tengah perjalanan mulai terlihat seberapa banyak orang tergoda pada pemandangan sementara atau yang dengan sedemikian banyak alasan turun pada stasiun-stasiun sebelumnya. Coba sekali lagi lihatlah orang-orang disekitar kita. Kiranya ialah yang masih setia menjadi teman sejati, teman seperjuangan, teman sepenanggungan untuk mengarungi waktu yang masih tersisa di puskomda ini.
Kita berada di puskomda hanya sebentar, cukup satu tahun saja. Dari sekian banyak kerja yang kita lakukan, apakah kerja kita sudah sesuai dengan harapan atau belum? Sudahkah semua personal merasakan pahit-manisnya perjuangan atau belum? Sudahkah teman-teman LDK di luar
Akupun tak mampu melanjutkan
Pintaku ukhti….
Gandenglah diriku saat diri ini mulai lelah
Jangan biarkan bibir ini berkeluh kesah untuk hal yang sia-sia….
Jangan biarkan kaki ini diam, sementara kaki langkahmu sudah jauh di depan
Jangan lelah untuk memberikan muhasabah cinta untuk diri ini
Ajari aku untuk menjadi akhwat tangguh seperti dirimu
Teriring rasa cintaku yang tulus untuk sahabat-sahabatku di puskomda solo raya FSLDK ( mbak fen, mbak helmy, mbak umi, mbak ayu, mbak arum, mbak anif,mbak anggi, ukh Linda, ukh tari, ukh yu2n dll) sungguh ana ukhibuki fillah…..semoga Allah menguatkan punggung kita untuk mampu mengemban amanah ini.
1 komentar:
jadilah Pria idaman Muslimah..hehee
our greeting mahasiswa STEI Husnayain
Posting Komentar